![]() |
Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf Jeddah |
Selesai mengajar, tiba-tiba muncul seseorang dari golongan mereka lalu berdiri dan mencaci-maki al-Habib Abdul Qadir di depan kita semua. Waktu orang ini berdiri, dia mencaci-maki al-Habib Abdul Qadir, mencaci-maki orang tua kita, mencaci-maki kitab yang kita baca pada saat itu dan orang ini juga mencaci-maki qasidah yang kita baca.
Kemudian orang tersebut mengatakan, “Orang ini (maksudnya al-Habib Abdul Qadir) tidak mau shalat berjamaah di masjid kami, orang ini jelas-jelas munafik!”
Dan ketika orang tersebut berbicara seperti itu, ada kurang lebih 200 orang dari Ahlul Bait Nabi Saw. yang duduk mendengar ucapan itu dan masih banyak orang-orang lainnya yang kita tidak bisa berbuat apa-apa tatkala orang berbuat seperti itu. Setelah orang itu berdiri, berbicara yang begitu ngerinya dan ia pun duduk.
Lalu al-Habib Abdul Qadir hanya mengatakan, “Barakallahu fik wa jazakallah khair” (Terimakasih banyak, mudah-mudahan Allahu Swt. membalasmu dengan balasan yang sebagus-bagusnya). Kemudian al-Habib Abdul Qadir membaca al-Fatihah dan membubarkan majelisnya.
Saya (al-Habib Abu Bakar al-Adni) melihat bahwa al-Habib Abdul Qadir tidak marah sama sekali, tidak membalasnya sama sekali, dan tidak berbuat apa-apa sama sekali. Bahkan saya lihat wajahnya pun tidak berubah. Justeru yang saya lihat beliau hanya menundukkan pandangannya ke bawah. Masya Allah Tabarakallah!
(Kisah al-Habib Abu Bakar al-Adni saat di Jabal Tawangmangu, Surakarta, Kamis 28 Mei 2015. Sumber: Pustaka Pejaten